Senin, 09 Juni 2014



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Hewan adalah organisme autotrof yang mengambil energi kimia dari  makanan yang dicernanya. Pada jaringan hewan, fungsi berkolerasi dengan struktur dan sistem-yang satu dengan sistem organ yang lain saling mempunyai ketergantungan. Ukuran tubuh dan bentuk tubuh hewan biasanya mempengaruhi interaksi hewan dengan lingkungan, sedang sokongan fisik didarat bergantung pada adaptasi proporsi dan postur tubuh.
            Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat ornganisasi terendah dalam kehidupan yang mampu hidup mandiri sebagai suatu organisme. Organisme multiseluler yang memiliki sel-sel khusus dan mampu membentuk jaringan yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi. Pada sebagian hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama membentuk sistem organ.
            Struktur hewan adalah Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki. Jaringan tersusun atas beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. jaringan dengan struktur yang khususmemungkinkan meraka mempunyai fungsi yang spesifik.sebagai contohnya otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel jantung  yang lainnya. Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang bersatu membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu. Sistem organ adalah kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk sebuah fungsi yang kompleks untuk kehidupan makhluk hidup. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel)dan jaringan lainnya. Jaringan pembentuk organ manusia atau vertebrata terdiri atas beberapa jaringan utama salah satunya adalah jaringan pengikat (jaringan ikat ) yang merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagianbagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak (sumber energi), dan untuk transposrtasi. Untuk lebih mengetahui tentang jaringan ikat pada Hewan akan dibahas lebih lanjut.
B.       Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan dijawab melalui pembahasan dari makalah ini adalah :
1.        Jelaskan pengertian dan fungsi dari jaringan ikat pada hewan !
2.        Uraikan komponen-komponen dari jaringan ikat pada hewan
3.        Uraikan macam-macam jaringan ikat  pada hewan


C.      Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian, fungsi, komponen, dan macam-macam dari jaringan ikat pada hewan. Sedangkan kegunaan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang struktur hewan terutama pada jaringan ikat serta sebagai referensi dan sumber informasi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
D.      Ruang Lingkup
            Ruang lingkup dari makalah ini adalah membahas tentang pengertian dan fungsi dari jaringan ikat, komponen-komponen,  dan jenis-jenis jaringan ikat pada hewan.












BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan Fungsi Jaringan Ikat
            Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Jaringan ikat berfungsi mengikat dan mendukung jaringan lainnya. Sebaliknya dari jaringan epitel, jaringan ikat memiliki kumpulan sel yang tipis dan renggang. Berdasarkan struktur dan fungsinya
            Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagian bagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak (sumber energi), dan untuk transposrtasi. Dengan kata lain fungsi dari  jaringan ikat adalah :
a.       Untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain.
b.      Membungkus organ-organ.
c.       Mengisi rongga diantara organ-organ.
d.      Menghasilkan imunitas.
B.       Komponen-komponen jaringan ikat
            Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel-sel jaringan ikat. Bentuk sel-sel yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung. Perhatikan gambar 1
                                   
1.        Matriks Jaringan ikat
            Matriks adalah zat yang dihasilkan sel-sel penyusun jaringan ikat dan tersebar di antara sel-sel tersebut (ekstraseluler). Zat penyusun matriks berupa bahan dasar dan serat-serat. Bahan dasar ini merupakan bahan yang homogen dan semicair yang mengandung serat protein, proteoglikan (gabungan protein dan karbohidrat), serta garam-garam mineral Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
a.         Serabut Jaringan Ikat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.
·         Serabut Kolagen Jaringan Ikat
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Serat berkolagen (collagenous fiber) terbuat dari kolagen yang mungkin merupakan protein yang paling berlimpah dalam kingdom hewan. Serat berkolagen bersifat tidak elastis dan tidak mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya.
·         Serabut Elastin Jaringan Ikat
Serabut elastis (elastic fiber) adalah untaian panjang yang tebuat dari protein yang disebut elastin. Serat elastin memberikan suatu sifat seperti karet yang melengkapi kekuatan serat berkolagen yang tidak elastis.Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang.
·         Serabut Retikular Jaringan Ikat
Serat retikuler (reticular fiber) adalah serat yang tipis dan bercabang. Tersusun atas kolagen dan tersambung dengan serat berkolagen, serat ini membentuk suatu anyaman yang ditenun dengan karet yang menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan disebelahnya. Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya.
b.        Bahan dasar jaringan ikat
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat
2.        Sel-Sel Jaringan ikat
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a.         Fibroblast Jaringan Ikat
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b.        Makrofag Jaringan Ikat
Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan. Magrofat juga berfungsi untuk menelan (fagosit) benda asing seperti bakteri, virus atau sel-sel yang mati
c.         Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
d.         Sel Lemak Jaringan Ikat
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa.
e.         Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit
C.   Jenis-Jenis Jaringan Ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat dengan sifat khusus
1.        Jaringan ikat Biasa
            Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
a.         Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut:
·         Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
·         Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
·         Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
·         Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
·         Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
·          Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar 4.) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit. Jaringan lemak  adalah jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Sel-sel ini tidak menghasilkan matriks atau serat. Jaringan lemak juga berfungsi untuk bantalan peredam benturan, sebagai pengatur kehilangan panas sehingga temperatur tubuh dapat terjaga. 

b.        Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit
2.        Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus
Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
a.         Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea pada Gambar 4.

Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis
·         Kartilago Hialin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 5.

·         Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat mengamati penampang kartilago fibrosa pada Gambar 6


·         Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati penampang kartilago elastis.
b.    Jaringan Tulang Keras
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan
c.         Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan ikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 7. Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).


Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
o    Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
o    Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
o    Mengatur suhu badan.
o     Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
o    Menutup luka dengan pembekuan darah
d.    Jaringan Limfa
            Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat Anda amati pada Gambar 8.
                                   




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
          Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagian bagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak (sumber energi).komponen-komponen jaringan ikat terdiri atas matriks jaringan ikat yang tersusun atas bahan dasar dan serat-serat (serabut-serabut jaringan ikat) dan sel-sel jaringan ikat terdiri atas Fibroblast,
Magrofag, sel tiang, sel lemak,dan beberapa sel darah putih. jaringan ikat terbagi atas jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan (kartilago), dan jaringan tulang keras.
B.       Saran
            Kami dari pemakalah juga menyarangkan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya menggambil suatu referensi dari makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis menyadari bahwa makalah ini hanya mengambil referensi dari beberapa sumber saja. dan Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangat diharapkan.

           



1 komentar:

  1. Top 100 casinos to play slots in 2020 | JTM Hub
    Top 100 casinos 양주 출장마사지 to play slots 여수 출장샵 in 2020 김포 출장안마 · 1. 남원 출장마사지 Microgaming · 2. Microgaming · 3. Slots. 양산 출장안마 NetEnt · 4.

    BalasHapus